Brainstorming (Curah Ide)

Brainstorming pertemuan sekelompok orang, mahasiswa, pelajar untuk menghasilkan ide-ide baru dalam bidang tertentu. Para pelaksana berusaha agar dapat  menghapus hambatan-hambatan agar  orang bisa berpikir lebih bebas dan berpindah dari satu daerah pemikiran ke pemikiran baru lainnya. Dengan dinamis mereka menciptakan berbagai ide-ide baru dan solusi. Para peserta menyatakan ide, membangun membangun ide-ide melalui gagasan yang dikemukakan oleh orang lain. Semua ide yang terungkap dicatat, tanpa dikritik. Ketika pelaksanaan brainstorming berakhir maka ide-ide dievaluasi.
Kunci utama pelaksanaan brainstorming, orang harus bebas bicara, setiap orang tidak mengkritisi setiap pernyataan yang diungkap, ide-ide yang mengemuka dicatat. Kegiatan diakhiri dengan evaluasi catatan ide-ide. Jadi tak ada penilaian atau kritik terhadap setiap ide yang dicurahkan.
Karena itu, brainstorming berarti
  • Proses untuk menghasilkan ide-ide baru
  • Teknik berdiskusi sekelompok  orang yang mencoba untuk memecahkan masalah tertentu melalui ide secara spontan oleh anggotanya
  • menggunakan seperangkat aturan khusus dan teknik berdiskusi yang  mendorong dan memicu munculnya ide-ide baru yang tidak akan pernah terjadi di bawah kondisi normal.
Sebagai strategi mengajar,  brainstorming merupakan usaha membantu guru atau dosen untuk membangun ide-ide baru, membuat ide-ide generasi baru mucul. Strategi ini dapat digunakan untuk mengembangkan produk baru, pelayanan atau proses baru dalam satu proses pekerjaan.
Secara tradisional brainstorming  merupkan pertemuan sekelompok orang duduk di sebuah ruangan dan menyatakan ide-ide. Mereka diperintahkan untuk menghilangkan perasaan malu dan karena tidak ada penilaian ide.  Tiap orang harus membangun ide-ide yang disebut dilandasi ide peserta lain. Tujuan dari ini adalah untuk mendapatkan ide sebanyak mungkin untuk analisis. Dari ide yang disarankan  akan terhimpun banyak gagasan yang bernilai.
Oleh karena itu, menciptakan lingkungan yang mendukung berpikir bebas, sangat  membantu mempromosikan ide-ide baru yang radikal yang membebaskan diri dari cara berpikir normal.
Teknik yang digunakan untuk mengurangi rasa malu yaitu dengan menegaskan bahwa proses curah pendapat tidak menjadi bahan penilaian. Belakangan hal itu dapat dilakukan dengan bantuan teknologi seperti melalui jejaring social face book. Caranya kelompok orang berhimpun dalam satu grup. Guru dapat bertindak sebagai moderator. Penilaian dilakukan di akhir kegiatan dengan mengevaluasi semua ide dan menganalisisnya sehingga terbangun ide baru.
Kelebihan
  • Mendengar orang-orang berbicara atau menelaah cara orang berpendapat  memungkinkan pemikiran kreatif  berkembang sehingga lahirlah ide-ide baru.
  • Mendorong partisipasi yang sangat kuat karena karena semua ide dicatat.
  • Mendorong penigkatan pengetahuan melalui pengalaman kelompok
  • Setiap ide yang dilontarkan memercikan semangat untuk membangun ide baru.
Keterbatasan :
  • Pembicaraan dapat tidak focus
  • Pembicara harus dibatasi 5-7 menit saja.
  • Pembicaraan bisa jauh dari realitas yang dikenal
  • Tanpa difasilitasi, selalu terjadi kritik terhadap ide orang lain.
Persiapan pembelajaran
  • Fasilitator harus memilih masalah yang diprediksi akan memicu banyak siswa mencurahkan pendapatnya.
  • Persiapkan model pencatatan semua ide, dan model pengolahannya untuk menemukan gagasan baru.
  • Perlu menyapkan ide-ide baru agar aktivitas kelompok terpelihara.
Persiapkan pula aturan agar dimengerti semua orang yang terlibat dalam kegiatan curah pendapat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INOVASI PEMBELAJARAN "RUMAH BELAJAR IS YOURS"

BERBAGI PART 3 SOSIALISASI DI MI ISLAMIC DAN MGMP IPA KABUPATEN INDRAMAYU

Histologi Lambung